JAKARTA - Batuk memang sering memicu rasa tidak nyaman, terutama pada tenggorokan. Meski buah-buahan kaya vitamin dan antioksidan, beberapa jenis dapat memperparah gejala.
Konsumsi buah saat batuk harus selektif agar tidak mengiritasi tenggorokan. Memilih buah yang tepat dapat membantu proses pemulihan lebih cepat dan nyaman.
Buah Asam yang Mengiritasi Tenggorokan
Jeruk tinggi vitamin C yang baik untuk kekebalan tubuh, tetapi saat batuk sebaiknya dihindari. Keasaman jeruk dapat mengiritasi tenggorokan dan meningkatkan produksi lendir.
Lendir yang menumpuk di dada dan tenggorokan membuat batuk lebih parah. Selain itu, jeruk juga berisiko menyebabkan heartburn dan gangguan pencernaan.
Buah beri, seperti stroberi, rasberi, dan blackberry, memiliki tingkat keasaman lebih ringan. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, iritasi tenggorokan tetap bisa terjadi, sehingga sebaiknya dibatasi.
Buah dengan Tekstur dan Enzim yang Memicu Ketidaknyamanan
Apel memiliki tekstur keras yang dapat membuat tenggorokan tidak nyaman saat batuk. Solusinya, apel bisa dikukus agar lebih lembut dan mudah ditelan.
Nanas mengandung bromelain, enzim yang membantu memecah protein namun dapat mempersulit pengeluaran lendir. Keasaman nanas juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan di tenggorokan.
Kiwi kaya vitamin C dan antioksidan, tetapi kandungan histaminnya tinggi. Histamin dapat memicu peradangan dan memperburuk gejala pada orang dengan alergi atau intoleransi histamin.
Buah Kering dan Tomat yang Perlu Dibatasi
Buah-buahan kering, seperti kismis, mengandung banyak gula dan sulit dicerna. Hal ini dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit yang menambah ketidaknyamanan saat batuk.
Tomat juga termasuk buah yang bersifat asam, sama seperti jeruk. Mengonsumsi tomat atau produk yang mengandung tomat, seperti saus atau sambal, dapat mengiritasi tenggorokan lebih parah.
Pilihan Alternatif Makanan Saat Batuk
Meski beberapa buah perlu dihindari, ada makanan lain yang membantu meredakan batuk. Pisang, larutan madu, air kelapa, sup ayam, dan teh hangat dapat menenangkan tenggorokan dan membantu proses penyembuhan.
Batuk yang tidak kunjung sembuh atau disertai gejala tidak biasa memerlukan perhatian medis. Konsultasi dokter penting agar penyebab batuk dapat ditangani dengan tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   