JAKARTA – Pada penutupan pekan perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025, harga perak global menunjukkan kenaikan signifikan. Sementara itu, harga perak domestik di Indonesia tercatat stabil di Rp 25.671 per gram, tanpa perubahan dibanding hari sebelumnya.
Di pasar internasional, perak diperdagangkan di level $48,86 per troy ounce atau naik 1,74% dari sehari sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya permintaan global yang kembali meningkat meski kurs Dolar AS tercatat stabil di Rp 16.647/USD.
Harga Perak Global dan Domestik
| Jenis Harga | Nilai | Perubahan | 
|---|---|---|
| Perak Global | $48,86 per troy ounce | +1,74% | 
| Perak Domestik | Rp 25.671 per gram | Stabil | 
Kenaikan harga perak di pasar internasional menjadi sinyal bullish yang kuat. Investor mulai memerhatikan momentum ini sebagai peluang diversifikasi dari emas ke perak.
Rasio Emas-Perak dan Daya Tarik Perak
Gold-to-Silver Ratio menjadi indikator penting bagi investor untuk menilai kelayakan perak dibanding emas. Rasio ini menunjukkan berapa ons perak dibutuhkan untuk membeli satu ons emas, dan semakin rendah rasio, semakin undervalued perak dibanding emas.
Sejak Kuartal II 2025, kenaikan perak melampaui emas sehingga rasio menyempit. Tren ini menarik perhatian investor yang ingin mengalihkan sebagian portofolio dari emas ke perak, memanfaatkan momentum harga yang lebih bullish.
Pergerakan ini menandakan perak bisa menjadi alternatif penyimpan nilai yang menjanjikan. Investor yang cermat melihat ini sebagai peluang untuk mengakumulasi sebelum harga domestik menyesuaikan mengikuti tren global.
Prediksi Jangka Pendek dan Menengah untuk Perak
Sejumlah analis global memproyeksikan perak akan terus mengalami kenaikan. Faktor utama adalah permintaan industri yang diperkirakan melebihi pasokan tambang, sehingga menciptakan defisit yang mendorong harga.
Beberapa proyeksi menempatkan harga perak di kisaran $50–$55 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan. Bahkan ada skenario ekstrem yang memprediksi perak bisa menembus $100 per troy ounce pada akhir 2025, memberikan potensi keuntungan besar bagi investor.
Bagi investor domestik, stabilitas harga perak di Rp 25.671/gram menjadi kesempatan untuk membeli sebelum harga domestik bergerak mengikuti tren global. Ini memberi waktu strategis untuk menyiapkan akumulasi aset menjelang penyesuaian harga lokal.
Strategi Investasi Perak Menjelang Akhir Tahun
Pemahaman rasio emas-perak dan tren permintaan industri menjadi kunci memanfaatkan momentum perak. Investor perlu memonitor pergerakan harga global, serta mempertimbangkan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar domestik.
Diversifikasi portofolio dengan memasukkan perak dapat menjadi strategi hedging dari volatilitas emas dan aset lainnya. Investasi ini juga memberikan peluang melindungi nilai dari risiko inflasi dan gejolak pasar menjelang akhir tahun.
Investor yang memahami dinamika global dan rasio emas-perak berpotensi memaksimalkan keuntungan. Pengetahuan ini penting agar langkah akumulasi aset dilakukan secara tepat waktu dan terukur.
Perak sebagai Aset Alternatif yang Menjanjikan
Harga perak global menunjukkan tren bullish yang menarik di akhir Oktober 2025, sementara harga domestik masih stabil. Perbedaan ini memberikan peluang strategis bagi investor Indonesia untuk mengakumulasi aset.
Rasio emas-perak yang menyempit menegaskan perak sebagai investasi undervalued. Kombinasi tren global, permintaan industri, dan potensi kenaikan harga jangka menengah menjadikan perak sebagai pilihan menarik menjelang penutupan tahun 2025.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   