Menko Polkam Djamari Tegaskan Pentingnya Kekompakan Pemerintah Atasi Bencana Aceh

Senin, 15 Desember 2025 | 13:40:12 WIB
Menko Polkam Djamari Tegaskan Pentingnya Kekompakan Pemerintah Atasi Bencana Aceh

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Djamari Chaniago, menekankan pentingnya kekompakan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi bencana. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi lokasi bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Minggu, 14 Desember 2025.

Djamari menyatakan bahwa tanggung jawab penanganan bencana bukan hanya beban pemerintah daerah, tetapi tanggung jawab bersama. "Pesan saya, Forkopimda harus kompak, harus bekerja sama," ujarnya dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Semua elemen pemerintah diminta bahu-membahu dalam mempercepat pemulihan pasca bencana. Upaya ini mencakup pemenuhan kebutuhan sehari-hari hingga penyediaan layanan medis bagi warga terdampak.

Koordinasi di Pos Komando Tanggap Darurat

Dalam kunjungannya, Djamari mengunjungi pos komando tanggap darurat, posko pengungsian, dan lokasi pembangunan jembatan gantung. Di Pos Komando Tanggap Darurat Gedung MTQ Kabupaten Pidie Jaya, ia langsung memimpin rapat koordinasi.

Rapat tersebut dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi. Mereka memaparkan kondisi terkini proses pemulihan di Aceh, termasuk di Pidie Jaya, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Koordinasi ini memastikan semua pihak memiliki informasi yang sama dan langkah penanganan bencana lebih terarah. Djamari menekankan bahwa kerja sama lintas instansi adalah kunci keberhasilan pemulihan.

Distribusi Bantuan dan Dukungan Materiil

Usai rapat, Djamari menyaksikan penyerahan mobil penjernih air dari BNPB kepada Dandim Pidie. Mobil tersebut merupakan sumbangan Kemenko Polkam yang sebelumnya telah diberikan kepada BNPB.

Djamari juga meninjau pos pengungsi di Gedung TGK Chik Pantee Geulima, yang menampung 809 pengungsi dari dua desa. Selain bantuan pangan, pakaian, alat ibadah, dan alat kebersihan, Djamari memberikan tambahan dana secara spontan untuk pengungsi.

Sebanyak 104 personel TNI/Polri yang bertugas di pos pengungsian juga menerima dukungan materiil tambahan. Langkah ini dilakukan agar seluruh petugas dan pengungsi tetap memiliki kebutuhan dasar yang terpenuhi.

Pemberian bantuan langsung ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk hadir di tengah masyarakat terdampak bencana. Hal ini juga menjadi simbol solidaritas antara pemerintah dan warga.

Optimisme Pemulihan dan Dukungan Berkelanjutan

Djamari menekankan, dengan satu semangat dari pemerintah pusat ke daerah, proses pemulihan pasca bencana dapat dilakukan secara maksimal. Kekompakan ini penting agar pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar tidak terhambat.

Pemerintah juga terus memantau perkembangan di lapangan agar bantuan tepat sasaran. Fokus utama saat ini adalah menjamin keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pengungsi.

Peninjauan ke berbagai fasilitas pengungsi dan proyek pembangunan jembatan gantung menunjukkan kesiapan pemerintah menghadapi tantangan di lapangan. Djamari berharap koordinasi lintas instansi ini menjadi model bagi penanganan bencana di wilayah lain.

Dengan dukungan penuh dari Kemenko Polkam, BNPB, TNI/Polri, dan pemerintah daerah, pemulihan pasca bencana di Aceh diharapkan lebih cepat. Upaya ini juga diiringi langkah preventif untuk menghadapi kemungkinan bencana susulan di masa depan.

Sinergi Pemerintah untuk Pemulihan Cepat

Kunjungan Djamari Chaniago ke Pidie Jaya menegaskan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam penanganan bencana. Dari koordinasi, distribusi bantuan, hingga dukungan materiil, pemerintah menunjukkan keseriusan dalam membantu pengungsi dan mempercepat pemulihan.

Dengan kekompakan dan langkah terencana, proses pemulihan pasca bencana di Aceh diyakini dapat berjalan maksimal. Dukungan berkelanjutan ini menjadi fondasi bagi masyarakat untuk segera pulih dan membangun kembali kehidupan mereka.

Terkini