JAKARTA - Deretan emiten di bawah Grup Astra menunjukkan kinerja laba yang beragam pada kuartal III/2025. PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan penurunan laba, sementara PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) justru mengalami pertumbuhan signifikan.
ASII membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp24,47 triliun per kuartal III/2025. Angka ini turun 5,34% secara tahunan dibandingkan Rp25,85 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan laba ASII sejalan dengan pendapatan yang menurun 1,1% YoY menjadi Rp243,6 triliun per kuartal III/2025. Sebelumnya, pendapatan pada periode yang sama 2024 mencapai Rp246,32 triliun.
UNTR mencatatkan laba bersih yang menyusut 26,4% YoY menjadi Rp11,47 triliun per kuartal III/2025. Meski begitu, pendapatan bersih UNTR naik tipis 0,91% YoY menjadi Rp100,46 triliun.
Penyebab Penurunan Laba ASII dan UNTR
Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan bahwa kinerja laba ASII lesu karena salah satu unit bisnis di sektor pertambangan batu bara mengalami tren turun. Harga batu bara yang lebih rendah menjadi faktor utama penurunan pendapatan dari bisnis ini.
Djony menambahkan bahwa meski ada tekanan di sektor pertambangan, kinerja laba Grup Astra masih tertopang oleh kontribusi solid dari unit bisnis lain. Ia memproyeksikan kinerja Grup Astra hingga akhir 2025 masih akan sejalan dengan tren saat ini.
Astra Agro Lestari Tunjukkan Pertumbuhan Moncer
Di sisi lain, AALI mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan pada kuartal III/2025. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,07 triliun, meningkat 33,58% YoY dari Rp801,15 miliar per kuartal III/2024.
Pendapatan bersih AALI juga melonjak 35,8% YoY menjadi Rp22,11 triliun per kuartal III/2025. Sebelumnya, pendapatan AALI pada 9 bulan 2024 tercatat Rp16,28 triliun.
Selain itu, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatat laba bersih Rp1,56 triliun per kuartal III/2025. Angka ini meningkat 2,62% YoY dibandingkan Rp1,52 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba AUTO sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bersih yang naik 4,51% YoY menjadi Rp14,8 triliun. Sebelumnya, pendapatan dalam sembilan bulan 2024 tercatat Rp14,16 triliun.
PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) juga mencatatkan performa positif. Laba bersih ASGR naik 20,39% YoY menjadi Rp181,26 miliar per kuartal III/2025, dibandingkan Rp150,55 miliar periode sama 2024.
Pendapatan ASGR pun mengalami kenaikan 10,95% YoY menjadi Rp2,26 triliun. Pada kuartal III/2024, pendapatan ASGR mencapai Rp2,03 triliun.
Sementara itu, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp104,38 miliar. Meski begitu, kerugian ini menyusut dibandingkan rugi bersih periode sama tahun sebelumnya Rp286,07 miliar.
Pendapatan ACST menurun 13,79% YoY menjadi Rp1,81 triliun per kuartal III/2025. Sebelumnya, pendapatan ACST mencapai Rp2,11 triliun pada periode yang sama 2024.
Strategi Astra Hadapi Tantangan Bisnis
Djony menegaskan bahwa Astra tetap fokus menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional. Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan neraca keuangan serta menangkap peluang pertumbuhan.
ASII dan UNTR pun telah mengumumkan program buyback saham. ASII menetapkan nilai maksimum Rp2 triliun yang berlangsung mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026.
Sementara itu, UNTR menggelar program buyback saham senilai Rp2 triliun. Program ini berlangsung dari 31 Oktober 2025 hingga 30 Januari 2026.
Djony menilai langkah buyback saham mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan. Ia juga menekankan bahwa tindakan ini mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar modal.