Pertamina NRE Mantapkan Langkah Energi Hijau, Turning Green into Gold Jadi Kunci Transformasi Nasional

Kamis, 30 Oktober 2025 | 09:00:37 WIB
Pertamina NRE Mantapkan Langkah Energi Hijau, Turning Green into Gold Jadi Kunci Transformasi Nasional

JAKARTA - PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina New & Renewable Energy) atau Pertamina NRE menunjukkan keseriusan dalam mengelola perubahan menuju energi bersih. Dengan semangat Turning Green into Gold, perusahaan ini bertekad menjadikan potensi energi hijau sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui penerapan manajemen risiko yang kuat, tata kelola adaptif, dan kolaborasi lintas sektor yang sinergis. Pertamina NRE menegaskan bahwa keberhasilan transisi energi bukan hanya bergantung pada kebijakan dan teknologi, melainkan pada kualitas sumber daya manusia yang berintegritas.

Budaya Risiko Jadi Fondasi Keberlanjutan Bisnis

Direktur Manajemen Risiko Pertamina NRE, Iin Febrian, menegaskan bahwa faktor manusia merupakan elemen terpenting dalam memastikan keberhasilan setiap proses transisi energi. Menurutnya, sistem dan infrastruktur secanggih apa pun tidak akan berarti jika tidak didukung oleh budaya kerja yang memahami pentingnya risiko.

“Sebagus apa pun sistem dan infrastruktur yang kita bangun, semuanya kembali pada people. Karena itu, membangun risk culture menjadi kunci agar setiap individu memahami perannya dalam menjaga keberlanjutan bisnis,” ujar Iin pada Rabu (29 Oktober 2025).

Bagi Pertamina NRE, risiko tidak dipandang sebagai hambatan, tetapi sebagai bagian alami dari proses pertumbuhan bisnis. Risiko menjadi bahan bakar yang mendorong inovasi dan pengambilan keputusan strategis untuk mengakselerasi pencapaian target energi hijau nasional.

Risiko Sebagai Pagar Strategi untuk Inovasi

Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), Ahmad Siddik Badrudin, menambahkan bahwa setiap langkah bisnis harus berada dalam koridor yang aman dan terukur. Fungsi manajemen risiko menjadi pagar strategi agar setiap inovasi tetap selaras dengan arah kebijakan dan kapasitas perusahaan.

“Risiko ada, tetapi itu bukan hambatan untuk tumbuh. Yang penting adalah mitigasinya sebaik mungkin,” ujarnya menegaskan.

Menurut Ahmad Siddik, manajemen risiko harus diterjemahkan ke dalam risk appetite perusahaan. Setiap inisiatif bisnis perlu diantisipasi sejak awal, agar risiko yang mungkin timbul dapat dikelola secara efektif melalui perencanaan dan tindakan yang tepat.

Ia menilai pendekatan ini penting agar setiap langkah pengembangan energi baru dan terbarukan tidak hanya berorientasi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi yang nyata bagi bangsa.

Sinkronisasi Regulasi Menuju Net Zero Emission

Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga terus mempercepat sinkronisasi regulasi yang mendukung arah transisi energi bersih. Deputi Bidang Perencanaan BKPM, Dedi Latip, menjelaskan bahwa regulasi menjadi fondasi penting dalam memastikan potensi energi hijau dapat diimplementasikan dengan baik.

Saat ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Terbarukan tengah dalam tahap akhir pembahasan dan diharapkan segera disahkan. “Indonesia punya potensi hidrogen, panas bumi, dan surya yang besar. Tugas kita memastikan potensi itu diimplementasikan, bukan sekadar dibicarakan,” ujar Dedi.

Dengan regulasi yang semakin jelas, investasi di sektor energi hijau akan meningkat dan berdampak langsung terhadap perekonomian nasional. Dedi menilai kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi kunci untuk mempercepat pencapaian target Net Zero Emission Indonesia.

Forum Manajemen Risiko: Ajang Kolaborasi dan Inovasi Energi Bersih

Setiap tahun, Pertamina menggelar Risk Management Forum sebagai wadah untuk memperkuat budaya manajemen risiko di lingkungan perusahaan migas pelat merah tersebut. Tahun ini menjadi momentum penting karena forum tersebut telah mencapai penyelenggaraan ke-10 di tingkat Pertamina Grup dan ke-3 oleh Pertamina NRE.

Forum tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ajang berbagi pengalaman, tetapi juga memperkuat koordinasi lintas fungsi dalam menghadapi tantangan transisi energi bersih. Melalui forum ini, seluruh lini bisnis diharapkan dapat memahami pentingnya mitigasi risiko dan kesiapan menghadapi perubahan pasar energi global.

Forum ini menghadirkan diskusi terbuka mengenai berbagai topik strategis seperti regulasi, inovasi teknologi, serta model komersialisasi energi hijau. Tujuannya adalah memastikan setiap ide dan strategi yang dibahas dapat segera diwujudkan menjadi tindakan nyata yang berdampak bagi bisnis dan masyarakat.

SDM Adaptif sebagai Kunci Transformasi Energi

Iin Febrian menekankan kembali bahwa sumber daya manusia adalah aset strategis yang menentukan keberhasilan transformasi energi nasional. Dalam pandangannya, manusia yang adaptif, terbuka terhadap perubahan, dan berkomitmen pada nilai-nilai keberlanjutan akan mempercepat proses transformasi tersebut.

Pertamina NRE, lanjutnya, berupaya menciptakan lingkungan kerja yang mendorong inovasi dan kolaborasi antardivisi. Dengan begitu, setiap karyawan dapat berperan aktif dalam membangun sistem manajemen risiko yang terintegrasi dengan strategi bisnis.

Upaya ini juga mencerminkan komitmen Pertamina NRE untuk menjadikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) sebagai bagian dari DNA perusahaan. Implementasi manajemen risiko yang matang diharapkan mampu memperkuat daya saing global sekaligus menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.

Energi Hijau Sebagai Peluang Emas Masa Depan

Melalui visi Turning Green into Gold, Pertamina NRE ingin menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya soal tanggung jawab terhadap lingkungan, tetapi juga peluang besar untuk kemajuan ekonomi. Energi hijau dapat menjadi sumber pertumbuhan baru yang menciptakan lapangan kerja, membuka investasi, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam ekonomi rendah karbon.

Dengan strategi manajemen risiko yang kuat, tata kelola adaptif, dan kerja sama lintas sektor, Pertamina NRE menegaskan bahwa masa depan energi Indonesia ada di tangan manusia-manusia yang berani berinovasi dan siap menghadapi risiko.

Pertamina NRE berharap kolaborasi yang telah dibangun bersama pemerintah dan mitra strategis dapat mempercepat transformasi energi bersih di Tanah Air. Melalui langkah-langkah nyata ini, energi hijau diharapkan tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga fondasi bagi masa depan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan mandiri.

Terkini